PENGERTIAN
KEPEMIMPINAN :
Perbedaan
antara Pemimpin, Memimpin, dan Kepemimpinan :
- · Pemimpin adalah suatu lakon atau peran atau ketua dalam sistem dalam suatu organisasi atau kelompok.
- · Memimpin adalah suatu kegiatan seseorang dalam mengepalai atau mengetuai suatu kegiatan.
- · Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja guna mencapai tujuan dan sasaran.
- Kepemimpinan menurut para ahli :
Kepemimpinana
telah didevinisikan dengan berbagai cara
yang bereda, oleh berbagai orang yang berbeda pula. Pengertian kepemimpinan
menurut :
·
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003)
Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar
mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing
orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
·
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang
tepat bagi situasi yang khusus.
·
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut
sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki
kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para
ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang
leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan
sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin
(Moejiono, 2002).
·
DLL
Menurut
stoner Kepemimpinan manajerial dapat di devinikaskan menjadi suatu poses
pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelomok anggota
yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting dari devinisi
tersebut :
1.
Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan
atau pengikut.
2.
Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian
kekuasaan yang tidak seimbang di antara peminpin dan anggota kelompok.
3.
Ketiga, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah
bawahan apa yang haurus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi orang-orang
lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup
kepemimpinnan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.
Jadi
kepemiminan adalah kemampuan mempengaruhi aktifitas orang lain melalui
komunikasi, baik individu maupun kelompok, ke arah mencapai tujuan.
CIRI – CIRI
KEPEMIMPINAN :
1.
Menginspirasi kepercayaan pada orang-orang.
2.
Persistensi (tekad bulat) untuk mencapai tujuan.
3.
Kemampuan untuk berkomunikasi .
4.
Bersikap terbuka.
5.
Kharisma.
6.
Pandangan ke depan.
7.
Daya persuasi, dan intensitas.
SYARAT –
SYARAT KEPEMIMPINAN ;
Syarat –
syarat yang dikaitkan dengan pemimpin ada 3, yaitu :
1.
Kekuasaan :
2.
Kewibawaan ; dan
3.
Kemampuan
(Kartini Kartono , 1985)
Kekuasaan
merupakan otoritas / legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk
memimpin suatu kelompok. Kewibawaan merupakankelebihan, keunggulan yang
dimiliki seseorang yang membuat orang lain atau kelompok bersedia melakukan
perbuatan – perbuatan tertentu (bersedia di pimpin). Kemampuan merupakan segala
kesanggupan, kecakapan yang dianggap melebihi kemampuan anggota kelompok
lainnya.
TUGAS
PEMIMPIN :
Tugas
pemimpin pada garis besarnya ada 3 (tiga), yaitu :
1.
Menberikan struktur terhadap situasi.
Tugas pemimpin memberikan struktur terhadap suatu situasi maksudnya adalah
menyederhanakan atau mencari alternatif pemecahan atau solusi terhadap berbagai
masalah yang dihadapi kelompoknya.
2.
Mengendalikan tingkah laku kelompok.
Tugas pemimpin mengendalikan tingkah laku kelompok adalh dimana seorang
pemimpin empunyai kewajiban untuk mengawasi, memantau atau mengendalikan tingkh
laku yang dapat merugikan kelompok.
3.
Sebagai juru bicara kelompoknya.
Ini bermaksud bahwa seorang pemimpin haruslah dapat membeikan informasi
yang benar
PENDEKATAN
SIFAT – SIFAT KEPEMIMPINAN :
Para
teoritis kesifatan adalah sekelompok pertama yang bermaksud menjelaskan tentang
aspek kepemimpinan. Usaha sistematis pertama yang dilakukan oleh para ahli
psikologi dan para peneliti lain untuk memahami kepeimpinan adalah usaha untuk
mengenali sifat pribadi para pemimpin. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa
pemimpin mempunyai beberapa sifat kepribadian sama yang dibawa sejak lahir.
Pandangan ini – bahwa pemimpin dilahirkan dan bukan dibuat, masih pouler
diantara orang banyak, walaupun tidak diantara profesional.
Dalam
mencari sifat pemimpinan yang dapat diukur, peneliti mengambil dua pendekatan :
(1.) Membandingkan sifat orang yang tampil sebagai pemimpin dengan orang yang
tidak menjadi pemimpin ; dan (2.) Membandingkan sifat yang efektif dan tidak
efektif. Para pemimpin memiliki ciri-ciri atau sifat – sifat tertentu yang
menyebabkan mereka dapat memimpin para pengikutnya. Daftar sifat – sifat ini
dapat menjadi sangat panjang tetapi cenderung mencangkup energi, pandangan,
pengetahuan, dan kecerdasan, imajinai, keercayaan diri, integritas, kepandaian
berbicara, pengendalian dan keseimbangan mental maupun emosional, bentuk
phisik, pergaulan sosial dan persahabatan, dorongan, antusiasme, berani dan
sebagainya.
Sifat-sifat
kepemimpinan yang efektif, menurut edwin ghiselli :
1.
Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (
Supervisory Ability )
2.
Kebutuhan akan prestasi dalam kerja
3.
Kecerdasan ( Decisiveness )
4.
Kepercayaan diri
5.
Inisiatif
PENDEKATAN –
PENDEKATAN STUDY KEPEMIMPINAN
Penelitian –
penelitian dan teori – teori kepemimpinan dapat diklasifikasiakn sebagi
pendekatan – pendekatan kesifatan, perilaku, dan situasional (“contingency”)
dalam study tentang kepemimpinan.
Pedekatan
pertama memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat – sifat (traits) yang tampak.
Pendekatan kedua bermakna bermaksud mengidentifikasikan perilaku – perilaku
(behavior) pribadi yang berhubungan dengan kepemimpinan yang efektif.
Pendekatan ketiga yaitu pandangan situasional tentang kepemimpin. Pandangan ini
menganggap bahwa kondisi yang menentukan efektifitas kepemimpinan berfariasi
dengan situasi tugas – tugas yang dilakuan, ketramilan dan pengharapan bawahan,
lingkungan organisasi, pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan, dan
sebagainya. Pandangan ini telah menimbulkan pendekatan “contingency” pada
kepemimpinan yang bermaksud untuk menetapakn faktor – faktor situasional yang
menentukan seberapa besar efektiftas situasi gaya kepemimpinan tertentu.
Pendekatan perilaku
kepemimpinan
Pendekatan perilaku kepemimpinan memusatkan pada dua aspek perilaku
kepemimpinan, yaitu : (1.) Fungsi – fungsi kepemimpinan dan (2.) Gaya – gaya
kepemimpinan.
I.
FUNGSI – FUNGSI KEPEMIMPINAN
Agar
kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi
utama, yaitu :
1.
Fungsi – fungsi yang berhubungan dengan tugas (“task-related”) atau pemecahan masalah.
Fungsi
pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat.
2.
Fungsi fungsi pemeliharaan kelompok
(“group-maintenance”) atau sosial. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang
dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar – persetujuan dengan kelompok
lain, penengahan perbedaan pendapat dan sebagainya.
II.
GAYA – GAYA KEPEMIMPINAN :
Para peneliti
telah mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan, yaitu :
1.
Gaya dengan orientasi tugas (task-oriented). Manager
berorientasi tugas mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup untuk
menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang di ingginkannya. Manager dengan
gaya kepemimpinan ini lebih memperhatikan peaksanaan pekerjaan pada
pengembangan dan pertumbuhan karyawan.
2.
Gaya dengan orientasi karyawan (employee-oriented).
Manager berorientasi karyawan mencoba untuk lebih memotifasi bawahan di banding
mengawasi mereka.Mereka mendorong para anggoata kelomok untuk melaksanakan
tugas – tugas dengan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasidalam
pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan – hubungan
saling mempercayai dan menghoramti dengan para anggota kelompok.
PENDEKATAN
SITUASIONAL – “CONTINGENCY”
Pendekatan
situasional – “contingency” menggambarkan bahwa gaya yang di gunakan adalah
bergantung pada faktor – faktor seperti situasi, karyawan, tugas, organisasi, dan
variabel – variabel lainnya.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi perilaku kepemimpinan :
Ada tiga
variabel kritis yang mempengaruhi gaya pemimpin, yaitu :
1.
Pemimpin.
2.
Pengikut atau bawahan
3. Kemampuan
dan kualitas pemimpin
|
4 SISTEM
MANAGEMEN DARI LIKERT
Penelitian
kepemimpinan ini dilakukan oleh Lembaga Penelitian Sosial pada University of
Michigan. Rensis Likert dan para pembantunya telah melakukan study penelitian
dalam bbrp pekerjaan yang berbeda untuk melihat apakah prinsip-prinsip atau konsep-konsep
kepemimpinan yang valit dapat diketemukan. Likert, dengan menggunakan dua
kategori gaya dasar ini, orientasi karyawan dan orientasi tugas, menyusun suatu
model empat tingkatan efektifitas managemen.
·
Sistem 1, manager membuat semua keputusan yang
berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya.
Strandart dan metoda pelaksanaan juga secara kaku ditetapkan oleh manager.
·
Sistem 2, manager tetap menentukan perintah-perintah,
tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap
perintah-perintah tersebut. Pada sistem ini bawahan juga diberi berbagai
fleksibelitas untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.
·
Sistem 3, manager menetapkan suatu tujuan – tujuan dan
memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan terlebih dahulu
dengan bawahan. Dalam sistem ini bawahan dapat membuat keputusan – keputusan
mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugasnya. Penghargaan lebih digunakan
untuk memotifasi bawahan dari pada ancaman atau hukuman.
·
Sistem 4, adalah sistem yang paling ideal menurut
Likert tentang cara bagaimana seharusnya organisasi berjalan. Tujuan – tujuan
di tetapkan dan keputusan – keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila manager
secara formal yang membuat keputusan, mereka melakukan setelah pertimbangan
saran – saran dan pendapat dari para anggota kelompok. Untuk memotifasi
bawahan, manager tidak hanya mempergunakan penghargaan – penghargaan ekonomis
tetapi juga mencoba memberikan kepada bawahan perasaan di butuhkan dan penting.
Dalam
kenyataannya, pemimpin yang lebih berorientasi pada bekerja dengan dan melalui
karyawan dalam beberapa hal akan memberikan hasil – hasil yang lebih efektif.
MASA DEPAN
TEORI KEPEMIMPINAN
Penelitian mengenai
tingkah laku pemimpin berkembang ke banyak arah. Dalam bagian ini, kita akan
mengamati kepemimpinan “Tranformasional atau Karismatik dan Pembaruan ulang
pendekatan tingkah laku akhir – akhir ini.
·
Kepemimpinan Tranformasional atau Karismatik
Salah satu bidang yang semakin banyak menark perhatian adalah orang yang
mempunyai pengaruh luar biasa pada pada organisasinya. Orang – orang seperti
ini dapat disebut pemimpin karismatik.
Atau transformasional. Perhatian terhadap pemimpin transformasional
seperti itu tampaknya berasal dari sekurang – kurangnya dua sumber. Pertama,
banyak perusahaan besar melakukan transformasi
organisasi , program perubahan besar – besaran yang harus di selesaikan
dalam jangka waktu singkat. Transformasi tersebut, demikian di katakan
memerlukan adanya pemimpin transformasional. Kedua, banyak orang merasa bahwa
dengan memfokuskan pada sifat, tingkah laku, dan situasi, teori kepemimpinan
kehilangan pengertian akan pemimpin. Beberapa pemimpin tampaknya mempunyai
karakteristik pribadi yang membuat mereka berbeda – tetapi tidak dapat
dijelaskan dengan teori yang ada.
a.
Teori Bass Mengenai Kepemimpinan Transformasional
b.
Teori House Mengenai Kepemimpinan Karismatik
DAFTAR PUSTAKA
· http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2184919-ciri-ciri-kepemimpinan/pe
· http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/#ixzz1ggjIH5mb
· http://www.google.co.id/imgres?q=logo+ikip+PGRI+madiun&um=1&hl=id&client=firefox-a&sa=N&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1366&bih=513&tbm=isch&tbnid=kS5HOshg_STiUM:&imgrefurl=http://haris-cabe.blogspot.com/
· James A.F.Stoner jilid2. Edisi kedua.1986.
Penerbit Erlangga, Jakarta
· James A.F.Stoner,R.edwardfreEman, Daniel R. Gilbert.JR
JILID 2 PT.pRenhalLindo, Jakarta
· T.Hani Handoko Takoko Ratna
· Pandji Anoraga, S.E., M.M.
Managemen Bisnis
· Prof.Dr.Sondang P.Siagian
Filsafat administrasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar